MATINYA ORANG ALIM CARA ALLAH MENCABUT ILMU

 



Pemakaman TGH. Faisal Hadi,QH dihadiri Ribuan Jamaah
 Barisan Hizbullah NW (Selasa,13/9/2022) 

Li.Net-
Sedih rasanya setiap kali mendengar khabar tentang kematian seorang alim (ulama), karena kematiannya bukanlah sekedar kematian, tapi di situlah Allah mulai mengambil ilmu yang ada di muka bumi. Boleh jadi ilmu kita dokumentasikan dalam bentuk buku,  tersimpan di dalam flashdis, boleh jadi ilmu tersimpan di server google atau sebangsanya, tapi kalau tidak diajarkan sama halnya ilmu itu telah hilang.

Orang alim (ulama) adalah tempat penyimpanan ilmu sekaligus pengajar yang secara sukarela dan ikhlas memberikan ilmunya kepada siapa pun, maka kematiannya adalah lenyapnya tempat penyimpanan ilmu itu sendiri hakikatnya. 

Kita semua mengakui bahwa wafatnya ulama adalah sebuah musibah bagi umat Islam. Karena ulama adalah pewaris Nabi. Wafatnya ulama berarti hilangnya pewaris Nabi.

Salah satu Hadits Nabi Kita Muhammad SAW:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِنَّ الله لا يَقْبِضُ العِلْمَ انْتِزَاعَاً يَنْتَزِعُهُ من العِبادِ ولَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ العُلَمَاءِ حتَّى إذا لَمْ يُبْقِ عَالِمٌ اتَّخَذَ الناس رؤسَاً جُهَّالاً ، فَسُئِلوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا-البخاري

Artinya :

Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menggengam ilmu dengan sekali pencabutan mencabutnya dari para hamba-Nya. Namun Dia menggengam ilmu dengan mewafatkan para ulama. Sehingga, jika tidak disisakan seorang ulama, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. Maka mereka tersesat dan menyesatkan. (HR Bukhari)

__________________

//Y// Catatan Isi Pengajian TGH.Lukmanul Hakim, QH,.MA disampaikan di Majlis Taklim Barokaltul Musthofa Nahdlatul Wathan Kuang Selimun Desa Perigi Kec. Suela Lombok Timur (Selasa, 13 September 2022).

Komentar